LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
A. Percobaan Karakteristik Dioda
|
||||||||||||||||||
B. Percobaan Karakteristik Dioda Zener
|
Resistor |
Vd |
Id |
|
220 Ω |
2,480V |
0,18mA |
|
330 Ω |
2,360V |
0,14mA |
|
470 Ω |
2,222V |
0,05mA |
C. Half Bridge Rectifier
|
Vin |
Resistor atau Kapasitor |
Gelombang Output |
|
6 V |
220 Ω |
|
|
470 Ω |
|
|
|
1000 uF |
|
D. Full Bridge Rectifier
|
Vin |
Resistor atau Kapasitor |
Gelombang Output |
|
6 V |
220 Ω |
|
|
470 Ω |
|
|
|
1000 uF |
|
Prinsip Kerja
Dioda
Dioda merupakan komponen
semikonduktor yang memiliki dua kutub, yaitu anoda dan katoda, serta dirancang
agar hanya dapat mengalirkan arus listrik ke satu arah saja, yaitu dari anoda
ke katoda pada kondisi bias maju. Ketika anoda dihubungkan dengan tegangan
positif dan katoda dengan tegangan negatif, dioda akan bersifat konduktif
sehingga arus listrik dapat melewati junction P-N tersebut. Namun, jika
polaritas tegangan dibalik (bias mundur), dioda akan menahan arus sehingga
tidak ada arus yang mengalir, kecuali jika tegangan breakdown terlampaui, yang
dapat merusak dioda itu sendiri.
Prinsip Kerja
Dioda Zener
Dioda zener berfungsi sebagai
penstabil tegangan dan memiliki karakteristik unik di mana dioda ini tetap
dapat menghantarkan arus pada polaritas terbalik ketika tegangan melampaui
nilai tertentu yang disebut tegangan zener. Saat diberi bias maju, dioda zener
bekerja seperti dioda biasa. Namun saat diberi bias mundur dan tegangan telah
melebihi tegangan zener, dioda akan mengalirkan arus secara tiba-tiba tanpa
mengalami kerusakan, sehingga tegangan di seberang dioda akan tetap stabil pada
nilai tegangan zener. Sifat ini sering dimanfaatkan sebagai pengaman dan
regulator tegangan pada rangkaian elektronik.
Prinsip Kerja
Half Wave Rectifier
Rangkaian half wave rectifier
bekerja dengan memanfaatkan satu buah dioda yang hanya mengalirkan arus pada
saat sinyal input AC berada pada setengah siklus positif. Saat gelombang input
pada setengah siklus positif, dioda akan menghantarkan arus dan menghasilkan
tegangan keluaran. Sebaliknya, saat setengah siklus negatif, dioda tidak
menghantarkan sehingga tidak ada arus yang keluar. Hasilnya, arus atau tegangan
keluaran hanya berupa gelombang setengah siklus dari sumber AC yang disearahkan
menjadi DC, meski dengan ripple yang relatif besar.
Prinsip Kerja
Full Wave Rectifier
Rangkaian full wave rectifier menggunakan dua atau lebih dioda, biasanya dalam konfigurasi jembatan (bridge), untuk menyearahkan kedua siklus (positif dan negatif) dari gelombang AC. Saat siklus positif maupun negatif, rangkaian dioda akan mengalirkan arus ke beban dalam arah yang sama. Hal ini menjadikan arus keluaran berbentuk pulsa positif pada kedua setengah gelombang AC, sehingga hasil penyearahan lebih efisien dan ripple lebih kecil dibandingkan rangkaian half wave rectifier. Rangkaian ini banyak diterapkan pada catu daya karena hasil DC yang lebih rata.
1. Penjelasan Kondisi
1. Analisa pengaruh tegangan input terhadap tegangan dan arus pada
rangkaian forward bias.
Pada
rangkaian forward bias, tegangan input yang lebih tinggi menghasilkan tegangan
dioda (Vd) dan arus (Id) yang lebih besar. Dari data:
- Dengan resistor 220 Ω, Vd = 3,70 V dan Id = 0,19 mA.
- Dengan resistor 330 Ω, Vd = 3,65 V dan Id = 0,17 mA.
Ini menunjukkan bahwa kenaikan tegangan input akan meningkatkan Vd dan Id pada dioda forward bias, sebab semakin besar beda potensial yang diberikan, semakin besar arus yang mengalir akibat hambatan tetap.
2. Analisa pengaruh tegangan input terhadap tegangan dan arus
pada rangkaian reverse bias.
Pada reverse bias, jika tegangan input dinaikkan, arus reverse yang mengalir pada dioda akan sangat kecil hingga tegangan menembus breakdown. Pada operasi normal, efeknya jauh lebih kecil dibanding forward bias karena dioda hampir tidak menghantarkan arus dalam kondisi reverse.
3. Analisa prinsip kerja dari diode zener berdasarkan percobaan.
Dioda
zener beroperasi pada reverse bias dan mempertahankan tegangan tetap saat
tegangan input melewati nilai tertentu. Dari data eksperimen:
- Resistor 220 Ω, Vd = 2,48 V, Id = 0,18 mA.
- Resistor 330 Ω, Vd = 2,36 V, Id = 0,14 mA.
- Resistor 470 Ω, Vd = 2,22 V, Id = 0,05 mA.
Tegangan zener relatif stabil di kisaran 2,2–2,5 V meski arus berubah, membuktikan karakteristik zener sebagai voltage regulator: meski arus berubah akibat resistor yang berbeda, Vd tidak drastis berubah.
4. Analisa gelombang output pada rangkaian Half Bridge Rectifier.
Half bridge rectifier (dengan satu dioda)
menghasilkan output berupa gelombang setengah sinus positif (half-wave
rectified). Dari gambar:
- Dengan resistor 220 Ω dan 470 Ω, output adalah gelombang setengah
gelombang sinus (hanya bagian positif ditampilkan).
- Dengan kapasitor 1000 uF, output menjadi gelombang DC yang lebih halus (nyaris garis lurus), menunjukkan kapasitor berfungsi sebagai filter yang meratakan ripple.
5. Analisa gelombang output pada rangkaian Full Bridge Rectifier.
Full bridge rectifier (dengan empat dioda)
menghasilkan output berupa gelombang penuh (full-wave rectified), yaitu dua-dua
polaritas gelombang masuk berubah menjadi positif.
- Dengan resistor 220 Ω dan 470 Ω, output adalah gelombang sinus yang
semuanya tegak di atas sumbu 0 (gelombang penuh), lebih rata dibanding
half wave.
- Dengan kapasitor 1000 uF, output menjadi sangat datar dan menyerupai arus DC murni, memperlihatkan ripple sangat kecil (filter bekerja maksimal)
File Video Kondisi [Download]
File Video Dioda [Download]
File Video Dioda Zener [Download]
File Video Half Wave [Download]
File Video Full Wave [Download]
File Rangkaian Kondisi [Download]
File Laporan Akhir [Download]
Komentar
Posting Komentar