Triangle Generator
Triangle
generator, atau disebut juga sebagai generator gelombang segitiga, adalah
sebuah perangkat elektronik atau algoritma yang menghasilkan sinyal keluaran
dalam bentuk gelombang segitiga. Gelombang segitiga memiliki bentuk gelombang
yang terdiri dari lonjakan mendatar yang naik secara linier, kemudian turun
secara linier kembali ke nilai awal, dan proses ini terus berulang.
- Mengetahui prinsip kerja dari sebuah triangle wave generator
- Mampu menentukan parameter yang mempengaruhi sinyal
output triangle wave generator
- Memenuhi tugas dalam matakuliah elektronika
- Memahami Rangkaian Triangle Generator
ALAT
Instrument
DC VOLTMETER
Voltmeter adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur beda
potensial atau tegangan listrik dari
dua titik potensial listrik.
OSILOSKOP
Osiloskop (Oscilloscope)
merupakan alat ukur elektronik yang digunakan mengukur frekwensi, periode dan
melihat bentuk-bentuk gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal
video, dan bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik, maupun Tegangan
Listrik Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai.
Generator
Baterai (Generator
DC)
Di
mulai dari pengertiannya. Baterai merupakan sebuah benda yang dapat atau bisa
mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan
oleh baterai tersebut sama seperti accumulator, yakni listrik searah dikatakan
DC. Jumlah listrik yang dihasilkan tersebut tergantung dari seberapa besar
baterai tersebut.
Fungsi
Baterai:
Sangat beragam fungsi dari baterai dalam kehidupan
sehari-hari namun memiliki intinya yang sama yakni sebagai sumber energi,
karena hampir pada semua alat elektronik yang sifatnya mobile juga perlu
baterai sebagai sumber energi. Sebut misalnya seperti HP, senter, power bank,
drone, remote TV dan AC, dan lain sebagainya. Semua alat-alat tersebut
membutuhkan baterai agar bisa bekerja.
Spesifikasi:
Pinout:
Grafik:
KOMPONEN
1. Resistor
2. Kapasitor
Kapasitor
atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867) pada
hakikatnya adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang
dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang berhubungan yang
dipisahkan oleh suatu penyekat.
Spesifikasi:
Pinout:
3. Op Amp
Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari
bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik, terdiri dari
beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi.
Spesifikasi:
Pinout:
4. Ground
Ground
adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik yang
bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari
kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi. Ground dianggap
sebagai titik kembalinya arus listrik arus searah atau titik kembalinya sinyal
bolak-balik atau titik patokan (referensi) berbagai titik tegangan dan sinyal
listrik di dalam rangkaian elektronika
1. Resistor
Resistor adalah komponen
elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang
mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang
sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika
dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan
dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai
resistansinya (Ohm) resistor juga
memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu
dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting
untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh
karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
Simbol Resistor Sebagai Berikut:
Resistor dalam suatu teori dan penulisan
formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian
pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”,
resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis
potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
Nilai resistor dapat diketahui
dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai
resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap
dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan
kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
Cicin warna yang terdapat pada
resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat
dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi
resistor dengan kode warna yaitu:
1. Masukkan angka
langsung dari kode warna gelang pertama
2. Masukkan angka
langsung dari kode warna gelang kedua
3. Masukkan angka
langsung dari kode warna gelang ketiga
4. Masukkan jumlah nol dari warna gelang ke-4
atau pangkatkan angka tersebut dengan (10^n) merupakan nilai toleransi dari
resistor.
Resistor dengan kode huruf
dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi
dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode
huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi
resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi
resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai
Resistansi:
- R, berarti x1 (Ohm)
- K, berarti x1000 (KOhm)
- M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai
Toleransi:
- F, untuk toleransi 1%
- G, untuk toleransi 2%
- J, untuk toleransi 5%
- K, untuk toleransi 10%
- M, untuk toleransi 20%
Rumus Resistor
Resistor
mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan
listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi
tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan
Hukum OHM:
Dimana V adalah
tegangan, I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan
Mencari resistansi total dalam
rangkaian dapat menggunakan:
Seri: Rtotal =
R1 + R2 + R3 + …. + Rn
Dimana:
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Paralel: 1/Rtotal =
1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …. + 1/Rn
Dimana:
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
2. Kapasitor
Kapasitor
atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867) pada
hakikatnya adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang
dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang berhubungan yang
dipisahkan oleh suatu penyekat.
Simbol Kapasitor adalah
Sebagai Berikut:
Menghitung Nilai Kapsitor:
Rumus Kapasitor:
3. Op-Amp
Penguat operasional
(Operational Amplifier) atau yang biasa disebut dengan op-amp, merupakan
penguat elektronika yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor,
komparator, penguat audio, video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter,
ADC, DAC, rangkaian penggerak dan berbagai macam rangkaian analog lainnya.
Op-amp pada umumnya tersedia
dalam bentuk rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati
karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang
terdapat di dalamnya.
Ada tiga karakteristik utama op-amp ideal,
yaitu;
1. Gain sangat besar (AOL >>). Penguatan open
loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak
terhingga.
2. Impedansi input sangat besar (Zi >>).
Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam
op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.
3. Impedansi output sangat kecil (Zo <<).
Impedansi output adalah sangat kecil sehingga tegangan output stabil karena
tahanan beban lebih besar yang diparalelkan dengan Zo <<.
Simbol:
TRIANGLE WAVE
GENERATOR
Triangle
Wave Generator atau Pembangkit Gelombang Segitiga umumnya terdiri dari 2 bagian
utama. Bagian utama tersebut adalah rangkaian non-Inverting schmitt triger oleh
A1 dan rangkaian integrator yang dibangun oleh A2. Output rangkaian
NonInverting schmitt triger pada Triangle Wave Generator atau Pembangkit
Gelombang Segitiga ini berupa gelombang kotak yang digunakan untuk driver
rangkaian integratorA2.
Rangkaian
integrator yang diberi input gelombang kotak akan memberikan output berupa
gelombang segitiga dan digunakan untuk umpan balik (feedback ke rangkaian non-Inverting
schmitt triger A1) pada rangkaian Triangular Wave Generator atau Pembangkit
Gelombang Segitiga ini sehingga rangkaian non-Inverting schmitt triger A1 akan
memberikan input ke integrator lagi dan hal ini berulang terus.
Prinsip Kerja:
Pada
saat tegangan sumber pertama kali diberikan pada rangkaian oscilator gelombang
segitiga diatas output rangkaian schmitt trigger akan berada pada kondisi jenuh
positif atau negatif. Apabila di asumsikan kondisi output pada output schmitt
trigger adalah jenuh positif maka arus listrik mengalir menuju kapasitor C
melalui resistor R1 ketika titik A jenuh positif tersebut.Ketika muatan listrik
mulai menyimpan di kapacitor,tegangan dari kedua sisi dari kapasitor mulai naik
karena jalaur input inverting dari IC2 adalah sekitar 0V, tegangan integrator
(titik B) turun secara bertahap.
Tegangan
pada titik C juga turun ketika tegangan dari titik B mulai turun. (persentase
penurunan tergantung pada rasio resistor R2 dan R3). ketika tegangan di titik C
turun dibawah 0 V,tenganggan input di titik A schmit trigger berubah keminus
dengan cepat. Agar tegangan di titik C turun menjadi 0V dibutuhkan nilai
R2>R3.Kemudian aliran arus reverse dari kapasitor C ke titik A melalui R1
resistor. Dengan kondidi ini pada titik B naik secara bertahap. ketika tegangan
di titik C melebihi 0V, output titik A schmitt berubah menjadi positif dengan
cepat sehingga membuat perubahan pada titik B ke arah negative.
Proses diatas berulang terus sehingga membentuk sinyal output gelombang segitiga pad titik B (output 1) dan gelombang kotak pada titik A (output 2) pada rangakaian ocilator gelombang segitiga diatas.
5.1 Prosedur
Percobaan
- Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan
semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
- Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan
posisi di mana alat dan bahan terletak.
- Tepatkan posisi letaknya dengan gambar rangkaian
- Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan
menjadi suatu rangkaian yang utuh
- Lalu mencoba menjalankan rangkaian
5.2 Rangkaian
Triangle Generator
a). Gambar Rangkaian Triangle
Generator
b). Tampilan Osiloskop Saat Dijalankan
Prinsip Kerja:
Prinsip kerja rangkaian Triangular Wave Generator atau Pembangkit Gelombang Segitiga pada saat pertama kali adalah ketika bagian non-Inverting schmitt triger A1 mendapat supply pertama kali akan memberikan logika tinggi atau rendah. Ketika output non-Inverting schmitt triger A1 logika rendah maka integrator A2 akan memberikan output gelombang ramp tinggi, sedangkan pada saat output non-Inverting schmitt triger A1 tinggi maka output integrator berupa gelombang ramp turun. Dimana output integrator A2 merupakan input rangkaian Non-Inverting schmitt triger A1 sehingga kejadian tersebut akan berulang dan proses pembangkit gelombang segitiga berjalan
Rangkaian Triangle Generator(disini)
Datasheet Baterai(disini)
Datasheet Resistor(disini)
Datasheet dioda(disini)
Datasheet Voltmeter(disini)
Datasheet Amperemeter(disini)
Komentar
Posting Komentar